5/18/2011

Penyebab Depresi Ternyata 'Turunan'



4NEWS, Jakarta - Para ilmuwan menyebutkan bahwa stres atau depresi yang terjadi pada diri seseorang bisa disebabkan oleh sebuah gen 'nakal' tunggal. 

Para peneliti dari Kings College London bekerja sama dengan tim dari Amerika Serikat telah menemukan sebuah bagian dari DNA di tengarai sebagai penyebab stres atau depresi pada manusia.

"Dengan temuan ini, diharapkan pada akhirnya akan mengarah pada pengembangan pengobatan yang lebih baik," ujar seorang peneliti, seperti dikutip Dailymail.

Dalam laporannya di American Journal of Psychiatry, para peneliti menyatakan ditemukan satu bagian yang dikenal sebagai kromoson 3p25-26 yang mengandung lebih darih dari 40 gen, dimana sebagian bisa jadi penyebab timbulnya stres atau depresi. Terbukti! Para peneliti telah menemukan sebagian orang Inggris menderita depresi pada beberapa titik selama hidup mereka. Meskipun kondisi tersebut sering dipicu oleh peritiwa traumatik seperti kesedihan, redundansi atau perceraian. Selain itu, para peneliti juga mempelajari DNA lebih dari 800 keluarga Inggris dengan dua atau lebih saudara kandung yang terkena depresi. Kemudian, pada saat yang sama tim ilmuwan dari Washington University Medical School di St Louis, AS, melihat 91 keluarga di Australia dan 25 keluarga di Finlandia banyak yang mengalami depresi karena disebabkan karena faktor genetik.
Temuan yang dipublikasikan dalam American Journal of Psychiatry itu menunjukkan bahwa saudara penderita depresi memiliki variasi genetik sama di bagian yang sama dari DNA mereka.

"Hal ini akan menunjukkan bahwa depresi berjalan dalam keluarga, dengan orang-orang yang mewarisi gen dari orang tua mereka."

Gerome Breen, seorang penulis dari Institute of Psychiatry, Kings College London, menjeskan dalam sejumlah keluarga besar di mana dua atau lebih anggota mengalami depresi kami menemukan bukti kuat bahwa wilayah yang disebut kromosom 3p25-26 sangat erat hubungannya dengan gangguan ini.

"Temuan ini benar-benar menarik sebagai kemungkinan untuk pertama kalinya kami telah menemukan fokus genetik untuk depresi," katanya.

Menurut Breen, meski temuan ini tidak akan menghasilkan tes untuk depresi mereka, namun akan membantu peneliti melacak gen tertentu yang berubah pada setiap orang dengan kondisi tersebut.

"Ini terobosan dalam memahami risiko depresi bisa membuat para peneliti lebih dekat untuk mengembangkan terapi yang lebih efektif meskipun pasien tidak perlu berharap untuk melihat yang tersedia selama 10-15 tahun," ujar Breen.

Di harapkan, tahun depan hasil studi yang mengidentifikasi gen dan variasi yang menyebabkan keterkaitan dengan depresi harus sudah tersedian tahun depan.

Sementara itu, Marjorie Wallace, chief executive amal kesehatan mental Sane, menambahkan, ini sangat menarik bahwa tampaknya ada kemajuan menemukan gen yang terlibat dalam beberapa orang yang mengembangkan depresi.

Adapun gejala depresi antar individu berbeda-beda. Akibatnya, setiap orang juga memiliki respon yang berbeda terhadap obat antidepresan.

Sumber: Gayahidup.Inilah.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More